Senin, 05 Oktober 2015

KONSEP DASAR MASA NIFAS


1.  Pengertian masa nifas
a.    Masa nifas disebut juga masa postpartum atau puerperium adalah masa sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan, dan pengembalian alat-alat kandungan/reproduksi, seperti sebelum hamil yang lamanya 6 minggu atau 40 hari pasca persalinan (Jannah, 2011).
b.    Masa nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2010).
2.  Tujuan masa nifas
  1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi.
Dengan diberikannya asuhan, ibu akan mendapatkan fasilitas dan dukungan dalam upaya untuk menyesuaikan peran barunya sebagai ibu (pada kasus ibu dengan kelahiran anak pertama) dan pendampingan keluarga dalam membuat bentuk dan pola baru dengan kelahiran anak berikutnya. Jika ibu dapat melewati masa ini dengan baik maka kesejahteraan fisik dan psikologis bayi pun semakin meningkat.
  1. Pencegahan, diagnosa dini, dan pengobatan komplikasi pada ibu.
Dengan diberikannya asuhan pada ibu nifas, kemungkinan munculnya permasalahan dan komplikasi akan lebih cepat terdeteksi sehingga penanganannya pun dapat lebih maksimal.
  1. Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu
Meskipun ibu dan keluarga mengetahui ada permasalahan kesehatan pada ibu nifas yang memerlukan rujukan, namun tidak semua keputusan yang diambil tepat, misalnya mereka lebih memilih untuk tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena pertimbangan tertentu. Jika bidan senantiasa mendampingi pasien dan keluarga maka keputusan tepat dapat diambil sesuai dengan kondisi pasien sehingga kejadian mortalitas dapat dicegah.
  1. Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu, serta memungkinkan ibu untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga dan budaya khusus.
Ketrampilan yang harus dikuasai oleh bidan, antara lain berupa materi pendidikan yang sesuai dengan kondisi pasien, teknik penyampaian, media yang digunakan, dan pendekatan psikologis yang efektif sesuai budaya setempat. Hal tersebut penting diperhatikan karena banyak pihak yang beranggapan bahwa jika bayi telah lahir dengan selamat, serta secara fisik ibu dan bayi tidak ada masalah maka tidak perlu lagi dilakukan pendampingan bagi ibu. Padahal bagi para ibu (terutama ibu baru), beradaptasi dengan peran barunya sangatlah berat dan membutuhkan suatu kondisi mental yang maksimal.
  1. Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian makan anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak.
Kesempatan untuk berkonsultasi tentang kesehatan, termasuk kesehatan anak dan keluarga akan sangat terbuka. Bidan akan mengkaji pengetahuan ibu dan keluarga mengenai upaya mereka dalam rangka peningkatan kesehatan keluarga. Upaya pengembangan pola hubungan psikologis yang baik antara ibu, anak, dan keluarga juga dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan asuhan ini.

3. Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
  1. Teman terdekat, sekaligus pendamping ibu nifas dalam menghadapi saat-saat kritis masa nifas.
Pada awal masa nifas ibu mengalami masa-masa sulit. Saat itulah, ibu sangat membutuhkan teman dekat yang dapat ia andalkan dalam mengatasi kesulitan yang ia alami. Jika dalam tahap ini hubungan yang terbentuk sudah baik maka tujuan dari asuhan akan mudah tercapai.
  1. Pendidik dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga.
Dalam hal ini, tidak hanya ibu yang akan mendapatkan materi pendidikan kesehatan, tapi juga seluruh anggota keluarga. Melibatkan keluarga dalam setiap kegiatan perawatan ibu dan bayi merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan yang tepat. Selain itu, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesehatan selalu melibatkan keluarga sehingga bidan selalu mengikutsertakan keluarga dalam pelaksanaan asuhan.
c.         Pelaksana asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan, penanganan masalah, rujukan, dan deteksi dini komplikasi masa nifas.
Perkembangan ilmu dan pengetahuan yang paling up to date harus selalu diikuti agar bidan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien. Penguasaan bidan dalam hal pengambilan keputusan yang tepat mengenai kondisi pasien sangatlah penting, terutama menyangkut penentuan kasus rujukan dan deteksi dini pasien agar komplikasi dapat dicegah.
4.      Tahapan masa nifas
  1. Puerpuriem dini : masa kepulihan, yakni saat-saat ibu dibolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
  2. Puerperium intermedial : masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genital, kira-kira 6-8 minggu.
  3. Remote puerperium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
5.      Kebijakan program nasional masa nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.



kunjungan
waktu
tujuan
1
6-8 jam setelah
persalinan
1.      Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
2.      Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan; rujuk bila perdarahan berlanjut
3.      Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4.      Pemberian ASI awal
5.      Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6.      Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam kedaaan stabil.
2
6 hari setelah persalinan
1.        Memastikan involusi uterus berjalan normal; uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
2.        Menilai tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
3.        Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.
4.        Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
3
2 minggu setelah persalinan
Sama seperti 6 haru setelah persalinan
4
6 minggu setelah persalinan
1.     Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami.
2.     Memberikan konseling untuk KB secara dini.

sumber :
Jannah nurul. 2011. Asuhan kebidanan ibu nifas. Yogyakarta : Ar-Ruzz media.
Saifuddin. 2009. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
            . 2010. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar