Senin, 21 September 2015

PERAN INISIASI MENYUSU DINI DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI


Oleh : Yuni Rahmawati


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa, hal tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia (Sensus Penduduk, 2010). Dengan penduduk yang banyak tersebut dapat menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya derajat kesehatan yang masih rendah di Indonesia, antara lain masih tingginya angka kematian bayi (AKB). Masalah tingginya AKB di Indonesia terlihat pada hasil SDKI tahun 2012 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup.
Faktor penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah kematian neonatal sebesar 46,2%, diare sebesar 15,0%, dan pneumonia sebesar 12,7%. Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan langkah-langkah nyata dalam upaya pencegahan kasus-kasus yang menyebabkan tingginya angka kematian bayi, khususnya angka kematian neonatal (BAPPENAS, 2010). Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah pemberian ASI pada satu jam pertama kelahiran atau sering disebut dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Pelaksanaan IMD merupakan awal keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif (Roesli, 2008).
Program Inisiasi Menyusu Dini dapat menyelamatkan sekurang-kurangnya 30.000 bayi Indonesia yang meninggal pada bulan pertama kelahiran. Sebanyak 22 % nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan dari sekitar 40 % kematian, ini berarti inisiasi menyusu dini mengurangi angka kematian balita sebanyak 8,8 %. Tindakan IMD juga akan membantu tercapainya tujuan MDGs nomor empat yaitu mengurangi angka kematian anak.
Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang lain adalah meningkatkan keberhasilan menyusui, apabila bayi tetap menyusu sampai dua tahun, bayi mendapatkan semua kebutuhan nutrisinya dalam 6 bulan pertama, dan setelah 1 tahun ASI masih dapat mencukupi 31 % dari kebutuhan energinya, 38 % kebutuhan protein tercukupi, 45 % kebutuhan vitamin A tercukupi, dan hampir 100 % kebutuhan vitamin C dapat tercukupi oleh ASI. Apabila ASI dapat mencukupi semua kebutuhan bayi, maka ASI dan IMD dapat membantu mengurangi kelaparan dan malnutrisi (Roesli, 2008).



Sumber            :
www.bps.go.id tanggal 11 oktober 2014.
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu dini plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka Bunda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar